Senin, 19 Januari 2015

Teknik Artificial Variabel

Progam Linier dg kendala ³ atau = : Metode Teknik M
Pembahasan yang kemarin hanya kendala bertanda ≤ , maka berikutnya artikel ini selanjutnya untuk kendala bertanda  ≥ dan atau bertanda =
Untuk menyelesaikan kasus tersebut kita memerlukan variable dummy (variable palsu) atau artificial var. sehingga basis awal bisa tetap ada .
Untuk tanda ≥ masih menggunakan variable S dan R sedangkan untuk tanda (=) menggunakan variable dummy R saja.
Contoh :
                                Maksimumkan Z = 3X1 + 5X2
                                Berdasarkan kendala :
                                                X1              ≥ 4
                                                           2X2 ≥ 12
                                                3X1 + 2X2 = 18
                                                X1, X2 ≥ 0
PL dg kendala ³ atau = lanjutan
Jika dituliskan dalam  bentuk standar :
                Maksimumkan Z = 3X1 + 5X2 +0S1 + 0S2 – MR1– MR2 – MR3
                Atau
                 Z – 3X1 – 5X2 + 0S1 + 0S2  + MR1 + MR2 + MR3 = 0
                                X1                 - S1            +   R1                             = 4
                                           2X2           – S2                  + R2                = 12
                       3X1  + 2X2                                                   + R3  = 18
                                                X1, X2 , S1 , S2 , R1 , R2 , R3 ≥ 0
Perhatikan bahwa penalty M di atas bertanda (–) karena fungsi tujuannya maksimasi, jika fungsi tujuannya minimasi, maka penalty bertanda (+), dengan M adalah bilangan yang cukup besar.
Contoh 1 Solusi PL dg Teknik M
Metoda Big M (metode penalty)
                Contoh 1 : Cari solusi PL berikut ini
                Maksimumkan Z = 3X1 + 5X2
                                Berdasarkan kendala :
                                                X1              ≤ 4
                                                           2X2 ≤ 12
                                                3X1 + 2X2 = 18
                                                X1, X2 ≥ 0
                Penyelesaian :
Karena pembatas ketiga bertanda ( = ), maka untuk mendapatkan solusi basis awalnya kita harus menambahkan variable artificial sehingga diperoleh bentuk :
                Maksimumkan :
                                Z = 3X1 + 5X2 + 0.S1 + 0.S2 – MR1
Contoh 1 Solusi PL dg Teknik M
Berdasarkan kendala :
                                X1              + S1                 = 4
                                2X2                  + S2           = 12
                                3X1 + 2X2                + R1 = 18
                                X1, X2, R1 , S1, S2 ≥ 0
Untuk memasukan model diatas kedalam bentuk table, maka terlebih dahulu subtitusikan R1 dari persamaan kendala ketiga :
                                R1 = 18 - 3X1 + 2X2
                Kemudian masukan kedalam persamaan Z :
                                Z = 3X1 + 5X2 + 0.S1 + 0.S2 – M(18 - 3X1 + 2X2 )
                Atau
                                Z = (3M + 3)X1 + (2M – 5)X2 + 0.S1 + 0.S2 – 18M     atau
                                Z - (3M + 3)X1 - (2M – 5)X2 - 0.S1 - 0.S2 = -18M
V. BASIS
Z
X1
X2
S1
S2
R1
RK
RATIO
Z
1
-3M-3
-2M-5
0
0
0
-18M
S1
0
1
0
1
0
0
4
4/1 = 4
S2
0
0
2
0
1
0
12
abaikan
R1
0
3
2
0
0
1
18
18/3 = 6
V. BASIS
Z
X1
X2
S1
S2
R1
RK
RATIO
Z
1
0
-2M-5
3M+3
0
0
-6M+12
X1
0
1
0
1
0
0
4
abaikan
S2
0
0
2
0
1
0
12
12/2=6
R1
0
0
2
-3
0
1
6
6/2=3
Sehingga tabel simpleks awal (iterasi 0)  dan iterasi ke 1 diberikan dalam tabel berikut ini:

Contoh 1 Solusi PL lanjutan
  • Terlihat pd. Tabel 1 (iterasi 0), X1 terpilih sebagai entering var. (koef. Negatip terbesar) dan S1 terpilih sebagai leaving var. (memp. Ratio terkecil).
  • Karena koef. Entering var. untuk S1 adalah 1, pers. poros baru (X1) pada Tabel 2 sama dengan pers poros lama (S1) pada Tabel 1.
  • Pers. Z yg baru = Pers. Z yg lama – koef. Entering x pers. poros baru
baris Z baru = Z lama – (3M+3) x pers./baris poros baru ® ini merupakan OBE (operasi baris elementer).
  • Pers. R1 yg baru = pers. R1 yg lama – koef. Entering x pers.poros baru
baris R1 baru = baris R1 lama – 3 x per./baris poros baru.
  • Hasil selengkapnya ditampilkan pada Tabel 2 (iterasi 1).
  • Dari Tabel 2, X2 terpilih sebagai entering v. dan R1 terpilih sebagai leaving var., dan pers. /baris Z, X1 yang baru dihitung seperti halnya
Contoh 1 Solusi PL lanjutan
pada iterasi sebelumnya, sehingga diperoleh hasil sebagai mana ditampilkan pada iterasi 2 (Tabel 3).
·         Dari iterasi 3 (Tabel 4), tampak bahwa koef. Pers. /baris Z berharga positip atau nol, sehingga solusi yang optimal telah diperoleh.
·         Solusi yang optimal adalah : Z = 36, X1 = 2, dan X2 = 6 (harga-harga tersebut dilihat pada kolom RK).
V. BASIS
Z
X1
X2
S1
S2
R1
RK
RATIO
Z
1
0
0
-9/2
0
(M+5)/2
27
X1
0
1
0
1
0
0
4
4/1 = 4
S2
0
0
0
3
1
-1
6
6/3=2
X2
0
0
1
-3/2
0
1/2
3
abaikan
V. BASIS
Z
X1
X2
S1
S2
R1
RK
RATIO
Z
1
0
0
0
3/2
M+1
36
X1
0
1
0
0
-1/3
1/3
2
S1
0
0
0
1
1/3
-1/3
2
X2
0
0
1
0
1/2
0
6

Contoh 2 Solusi PL dgTeknik M
Penyelesaian :
Minimumkan 
Z = 3x1 + 2x2 + 0s1 + 0s2 + MR1 + MR2
      3x1  +  x2  -   s1                 + R1           = 20
   .25x1 +  .5 x2     +  s2                                =  4
       x1 +      x2                            +    R2    = 10
                x1 ³ 0, x2 ³ 0, s1, s2, R1, R2 ³ 0
dengan M bilangan yang besar
Substitusikan R1 = 20 - 3x1 - x2 + s1     dan
                          R2 = 10 - x1 - x2     pada pers. Z, diperoleh :
Z = 3x1+2x2+M(20 - 3x1 - x2 + s1) + M(10 - x1 - x2)
Atau Z = (-4M+3)x1 + (-2M+2)x2 +Ms1 + 30M
Atau Z + (4M-3)x1 + (2M-2)x2 – Ms1 = 30 M

Var. Basis
x1
x2
s1
s2
R1
R2
RK
Z
4M-3
2M-2
-M
0
1
0
30M
R1
3
1
-1
0
1
0
20
s2
.25
.5
0
1
0
0
4
R2
1
1
0
0
0
1
10











Pers. Z yg mempunyai koef. positip terbesar adalah x1 sebesar 4M-3, sehingga x1 menjadi entering v., sedangkan yang mempunyai ratio terkecil adalah R1 sebesar 20/3 , sehingga R1 menjadi leaving variable
x1
x2
s1
s2
R1
R2
RK
Z
0
2/3M-1
M/3-1
0
-4/3M+1
0
10M/3+20
x1
1
1/3
-1/3
0
1/3
0
20/3
s2
0
5/12
1/12
1
-1/12
0
7/3
R2
0
2/3
1/3
0
-1/3
1
10/3

Pers. lain yang baru = pers. lain yang lama – koef. Entering x pers. poros baru seperti tampak pada Tabel 2. Selanjutnya x2 menjadi entering var. sedangkan R2 menjadi leaving var. dan diperoleh Tabel 3 berikut ini.  Tampak pada Tabel 3, koef Z berharga negatip atau nol, sehingga solusi optimal tercapai dengan Z = 25, x1 = 5, dan x2 = 5.
x1
x2
s1
s2
R1
R2
RK
Z
0
0
-1/2
0
-M+1/2
-M+3/2
25
x1
1
0
-1/2
0
1/2
-1/2
5
s2
0
0
-1/8
1
1/8
-5/8
1/4
x2
0
1
1/2
0
-1/2
 3/2
5








Contoh Soal 3 PL dg Teknik M
Perusahaan minuman Bevco memproduksi  minuman tanpa alkohol Super-Orange. Super-Orange dibuat dengan  mengkombinasikan  air soda rasa jeruk  dengan  jus jeruk. Setiap  air soda rasa jeruk mengandung 0.5 ons gula dan 1 mg vitamin C. Setiap  ons jus  jeruk mengandung 0.25 oms gula dan 3 mg vitamin C. Biaya untuk memproduksi 1 ons air soda rasa jeruk adalah  2¢, sedangkan 1 ons jus jeruk diproduksi dengan biaya 3¢. Bagian pemasaran perusahaan Bevco memutuskan bahwa setiap botol Super-Orange ukuran  10-ons paling sedikit mengandung 30 mg vitamin C dan paling banyak 4 ons gula. Dengan menggunakan program linier, bagaimana Bevco dapat memenuhi kebutuhan bagian pemasaran dengan biaya produksi minimum.
Solusi Masalah Menggunakan Metode Big M
Misalkan :
       x1 = besarnya kandungan (ons) air soda rasa jambu dalam botol
       x2 = besarnya kandungan (ons) jus apel dalam botol
Solusi Masalah Menggunakan Metode Big M    
Persoalan di atas mempunyai model PL sbb. :
min z = 2x1 +    3x2 , dengan Z adalah biaya produksi      
Berdasarkan kendala :  
                0.5x+ 0.25x2   ≤  4           (gula)
                   x1 +    3x2      ≥ 20             (Vitamin C)
                   x1 +     x2      = 10              (10 ons dalam 1 botol)
                   x1, x2   ³ 0
Bentuk standar PL masalah ini ditampilkan dalam slide berikut :
Solusi Masalah Menggunakan Metode Big M
Baris 1 : -z  +  2x1  +        3x2              = 0
Baris 2 :                        0.5x+   0.25x2 + s1      =  4
Baris 3 :                             x1 +         3x2       - s2 = 20
Baris 4 :                             x1 +           x2             = 10

Dengan menggunakan teknik artificial variables,  yakni dengan menambahkan variabel artifisial a2 pada baris ketiga dan a3 pada baris keempat. Variabel a2 dan a3 ditulis hitam, maka diperoleh :
Baris 1 : -z  +  2x1 +      3x2                     = 0
Baris 2 :                       0.5x+ 0.25x2 + s1                             =  4
Baris 3 :                            x1 +      3x2         - s2 + a2                = 20
Baris 4 :                            x1 +        x2                       + a3  = 10

Solusi Contoh Soal 3
Jika iterasi ini diteruskan akan diperoleh solusi :
                x1 = x2 = 5, dan z = 25.
Artinya perusahaan itu akan memenuhi tuntutan bagian pemasaran dengan menentukan kandungan air soda rasa jeruk (x1) dan kandungan jus jeruk (x2) dalam botol sebesar 5 ons agar biaya (z) memproduksi air soda rasa jeruk dan jus jeruk minimal sebesar 25¢.
Catatan : solusi ini diperoleh dengan menggunakan software POM for Windows.
Metode Dua Phasa
·         Digunakannya konstanta M ( bilangan positif yang sangat besar) sebagai penalty, bisa terjadi kesalahan perhitungan, terutama apabila perhitungan itu dilakukan dengan menggunakan computer. Kesalahan itu bisa terjadi karena koefisien fungsi tujuan relative sangat kecil dibandingkan dengan harga M sehingga computer akan memperlakukannya sebagai koefisien yang berharga nol. Kesulitan ini bisa dikurangi dengan menggunakan metoda dua fase. Disini konstanta M dihilangkan dengan cara menyelesaikan persoalan dalam dua fase sebagai berikut :
·         Fase 1 : Fase ini digunakan untuk menguji apakah persoalan yang kita hadapi memiliki solusi fisibel atau tidak. Pada fase ini fungsi tujuan semula diganti dengan meminimumkan jumlah variable artifisialnya. Jika nilai minimum fungsi tujuan baru ini berharga nol, berarti persoalan memiliki solusi fisibel, lanjutkan ke fase 2 tetapi, jika nilai minimum fungsi tujuan baru ini berharga positif, maka persoalan tidak memiliki solusi fisibel.
                STOP
Lanjutttt besokk


1 komentar: